Selamat Datang Di Blog saya indrakrezen.blogspot.com

Rabu, 15 Februari 2012

Transfer data super cepat lewat laser


Pengiriman data dengan kecepatan 26 terabit per detik ini tidak banyak menyerap listrik

Dengan kecepatan seperti itu, seluruh koleksi perpustakaan Kongres Amerika Serikat dapat dikirim dengan serat optik dalam waktu 10 detik.

Cara yang digunakan adalah dengan apa yang disebut transdformasi cepat Fourier "fast Fourier transform" untuk mendata lebih dari 300 warna cahaya yang berbeda dalam sinar lasesr, yang masing-masing membawa informasi tersendiri.  


Teknik ini digambarkan dalam jurnal Nature Photonics.

Berbagai upaya untuk meningkatkan kecepatan melakukan transfer data meningkat dalam tahun-tahun terakhir ini dengan menggunakan teknologi komunikasi berbasis cahaya.
Teknologi sebelumnya dengan menggunakan serat optik mencatat data sebagai "wiggles" dengan menggunakan satu warna cahaya yang mengirimkan serat optik.
Pendekatan baru menggunakan sejumlah cara lain untuk meningkatkan kecepatan pengiriman data.

Sejumlah langkah itu termasuk apa yang disebut penggunaan frekuensi orthogonal, "orthogonal frequency division multiplexing".
Cara ini menggunakan sejumlah data yang berbeda dengan warna cahaya berbeda, dan semuanya dikirim melalui serat optik secara bersamaan.
Pihak yang menerima menggunakan perangkat laser untuk menangkap sinyal cahaya ini.

Eksperimen lebih cepat

Wolfgang Freude, peneliti bersama transfer data dari Institut Teknologi Karlsruhe, Jerman mengatakan uji coba dengan kecepatan lebih tinggi telah mereka lakukan.
"Eksperimen dengan 100 terabit per detik telah dilakukan," kata Freude kepada BBC.
"Masalahnya adalah pengiriman data ini memerlukan tidak hanya satu laser namun 370 laser, dan itu sanat mahal. Jadi dapat anda bayangkan, 370 laser memerlukan beberapa kilowat listrik," tambahnya.
Karena alasan itu, Profeser Freude dan koleganya meneliti bagaimana mengirim data dengan hanya menggunakan satu laser.
Tahun lalu, Profesor Freude menunjukkan langkah mentransfer data dengan kecepatan 10 terabit per detik.
Freude mengakui cara yang dilakukan saat ini lebih rumit namun ia yakin langkah ini dapat digunakan karena permintaan untuk pengiriman data secara cepat memicu berbagai inovasi.


From : BBC Indonesia

Tidak ada komentar: